Monday 24 July 2017

The RR begins: Venue dan Catering

Akhirnyaaaaa, acara pernikahan gue yang udah mulai disiapin sejak satu tahun sebelumnya selesai juga. Tanpa kurang satu apapun :D.

Jadi di post kali ini gue akan membahas printilan gue dari mulai ngurus venue, catering, sampe seserahan. Buat yang dulu suka ngikutin blog gue di gulali-lengket.blogspot.com, gue mohon maaf karena blog tersebut udah wafat :(. Gue ga berhasil sign in lagi karena prosesnya membutuhkan verifikasi nomer hape, sedangkan nomer hape yang terdaftar udah ga ada :(.

Oke langsung aja ya, gue akan mulai dari yang paling utama disiapin untuk walimah besar di ibukota: 

1. Venue: Patra Jasa

Image result for yudistira ballroom patra jasa
Yudhistira Ballroom, Patra Jasa. Sumber: Shinta Michiko

Yudhistira Ballroom, Patra Jasa. Sumber: Koleksi pribadi, difoto oleh FR Photo

Awalnya gue nyari venue dengan googling dan liat-liat di blog orang lain. Setelah gue ngeliat gambarannya secara umum, baru gue list untuk gue kunjungi. Adapun hal-hal yang dijadikan pertimbangan gue dalam memilih venue antara lain:

a. Jarak lokasi dari rumah

Rumah gue ada di area Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dan setelah gue cari-cari, venue hall yang bisa dijadikan untuk acara resepsi tidak begitu banyak disini. Pilihannya antara lain: Masjid Walkot Jakbar, sama museum BI (tempatnya Junior - Tian; Benakribo - Vendryana). Gue ga memilih masjid walkot karena dari yang udah-udah, gue ngerasa kurang sreg kalo bikin resepsi di masjid. Karena menurut pengalaman, pendingin ruangannya kurang memadai.

Sedangkan kenapa gue ga milih museum BI? Karena budget :__)) . Dan disana outdoor. Sebetulnya gue udah mendambakan resepsi sederhana, kecil, intimate sebatas keluarga, dan garden party. Tapi itu semua kandas karena takut hujan, takut terlalu terik, dan ortu udah merencanakan mengundang 'semuanya'. Semuanya. Semuanya T________T.

Bye garden party :(

Dan dari semua pertimbangan, gue jatuh hati sama Patra Jasa, yang cuma sekitar 15 - 20 menitan dari rumah (kalo jalanan kosong seperti minggu pagi).

b. Karpet

Mungkin terdengar picky, tapi salah satu checklist yang harus terpenuhi dalam kriteria gue adalah, aula nya harus BERKARPET. Ini sebetulnya cuma alasan pribadi sih, dulu suka hampir kepeleset kalo aulanya ga berkarpet. Dan karpet itu bisa bikin ruangannya jadi elok dengan sendirinya meskipun dekorasi yang seadanya :")

Nah, awalnya itu gue sempet tertarik sama Aula Adhiyana-nya Wisma Antara. Ini dia penampakkannya:

Sumber: Bumz Heart

Tapi sayangnya, setelah gue ke marketingnya, si Ibu bilang ini idealnya untuk 300 undangan, jadi max 600 orang. Mengingat temennya bokap itu sekardus-kardus, akhirnya kami ga pilih tempat ini.

Oiya, jadi sebetulnya venue yang gue datangi itu akhirnya cuma 2, yaitu Adhiyana nya Wisma Natara (Jakpus) dan Yudhistira nya Patra Jasa (Jaksel). Karena yang lokasinya ga terlalu jauh dari rumah dan berkarpet dan masuk budget ya cuma dua itu buat gue :))

Selain 2 alasan diatas, alasan gue milih Patra Jasa adalah karena ceiling-nya yang tinggi, chandelier-nya yang super cantik, dan ukuran ruangannya yang pas. Setelah gue sidak venue kesana, gue langsung jatuh cinta dan gamau tempat lain lagi. FYI ya, waktu pertama gue ke marketingnya Patra Jasa (mbak Umi namanya) itu adalah bulan Juni 2016. Hari itu kami belum booking, tapi udah tanya tanggal. Nah rencana awalnya kan tanggal 9 Juli 2017 ya, waktu itu Juli masih kosong melompong belum ada yang naruh tanggal. Tapi ternyata, pas kedua kalinya gue datang dan mau booking, ternyata tanggal 9 Juli 2017 udah dipake orang dong. Akhirnya mundur seminggu kemudian. Eeeeh, itupun harus rebutan sama orang lain yang juga mau nikah tanggal itu :)) Tapi akhirnya dapat!

Chandelier, warna gorden, karpet, dan tinggi aulanya emang kayak meant to be used for minangnese.  Sumber: koleksi pribadi, difoto oleh FR Photo

Jadi kalo mau pake Patra Jasa, make sure you book the ballroom a year prior to the day!

Btw, Patra Jasa menyediakan diskon untuk pernikahan hari Jumat. Namun karena gue mikir Jumat itu macet-macetnya Jakarta dan terlalu beresiko buat keluarga lainnya, kami memutuskan untuk ambil hari minggu pagi. 

Alhamdulillah, venue idaman terpenuhi. Udah seneng banget sama dekorasi nya Patra Jasa :") Ga diapa-apain aja udah bagus bangetttttttttt.

2. Catering dan Dekorasi: Nendia Primarasa

Gue bakal kurang lebihnya kasih review untuk vendor Nendia Primarasa yaa. Catering ini menurut mbak Umi (marketingnya Patra Jasa) lagi naik daun. Sebetulnya gue tau vendor ini juga dari temen gue yang mana juga make Nendia pas nikahannya. Setelah gue bandingkan harganya dengan catering lain, Nendia yang kasih harga paling bersahabat. Dan untungnya, Nendia Primarasa juga rekanan sama Patra Jasa (Patra Jasa hanya membolehkan catering yang rekanan dengan mereka). Dan setelah denger komen-komen ex customers-nya, gue udah langsung iyain aja pake Nendia. PIC dari Nendia yang 'ngemong' gue setaun terakhir adalah mbak Rina: 08131042085 / 087877265211. Ig: nendiaprimarasa

Itupun gue mulai komunikasi dengan mbak Rina sejak Juni 2016 :""). Jadi sistemnya di Nendia adalah paketan. Biaya gedung dan semuanya digabung jadi satu pembayaran melalui Nendia. Jadi gue ga perlu lagi diribetkan bayar kesana kesini untuk semua hal. Makanya, gue gatau harga tunggalnya Patra Jasa, karena summary nya udah jadi satu untuk keseluruhannya.

Buat gue memilih Nendia Primarasa itu got me no regret. Semua hal kecil ga penting yang gue minta dipenuhi oleh mereka. Mbak Rina sebagai PIC nya, nyatet semua detail request gue (yang awalnya gue sanksikan bakal diinget sama do'i, ternyata semuanya diinget dengan baik!). 

Selain itu, mereka juga kasih saran yang bagus banget. Karena gue membawa adat minang untuk resepsi gue, awalnya kan gue mau pake pelaminan minang tanpa Bagonjong (macam tanduk kerbau itu loh), nah mba Rina bilang "mbak, Patra Jasa itu bagus banget. Pelaminannya tinggi. Kalo ga dipakein Bagonjong nanti terlalu pendek. Gimana kalo kita ganti tema nasional nanti warnanya mengikuti? Kalo nasional, nanti bisa diakalin pelaminannya jadi tinggi."

Dan gue menyetujuinya. Hasilnya: super sukaaaaaaaa! Super love!. Pelaminan nasionalnya membawa warna dominan broken white dan gold dengan lampu dominan broken white, altarnya juga semua broken white dan gold. 

Pelaminan Nasional broken white dan gold. Sumber: koleksi pribadi, difoto oleh FR Photo
Dekorasi Gazebo oleh Nendia Primarasa. Sumber: koleksi pribadi, difoto oleh FR Photo

❤ ♡❤ ♡❤ ♡❤ ♡❤ ♡❤ ♡❤ ♡❤ ♡❤ ♡❤ ♡❤ ♡❤ ♡❤ ♡❤ ♡❤ ♡❤ ♡❤ ♡❤ ♡❤ ♡❤ ♡❤ ♡❤ ♡❤ ♡❤ ♡❤ ♡

Terus, seperti yang gue bilang kalo gue ribet banget sama hal detail:
1. Pohon harus hijau, ga boleh putih apalagi emas. Karena gue mau semuanya sesuai dengan aslinya. Daun ya hijau.
2. Tulisan pondok makanan yang pake blackboard.
3. Gamau ada sangkar burung yang gajelas.
4. Gamau ada gapura taman yang warna putih, semua harus hijau dan bunganya juga sesuai dengan warna aslinya.
5. Inisial nama es diganti jadi bunga.
6. Gamau ada photo booth.

Daun harus hijau dan tulisan dari kapur / blackboard.  Sumber: koleksi pribadi, difoto oleh FR Photo

Gapura bunga juga warna hijau.Gamau banget dikasih warna putih :)).  Sumber: koleksi pribadi, difoto oleh FR Photo

Inisial nama yang dibuat dari bunga mawar putih.  Sumber: koleksi pribadi, difoto oleh FR Photo

Dari makananpun enak semua. Beneran. Semuanya. Enak. Ga ada. Yang. Gak Enak. Dan keluarga juga bilang gitu, apalagi cokelat fondue sama eskrim yang buat VIP. Juaraaaaaa :))))))))))). Gue sangat rekomen Nendia Primarasa untuk jadi partner kalian sih intinya.


No comments:

Post a Comment